Minggu, 04 April 2010



hy sobat FC Barcelona tuh tak pelak lagi lho.. dan termasuk salah satu tim terbesar dan terpopuler di dunia yang sarat dengan prestasi dan kejayaan.

Nama Barcelona sepertinya sudah tidak asing lagi dengan sepakbola. Setiap orang yang mendengar nama Barcelona, bukan hanya terbayang kota yang indah dan besar di Spanyol, tapi juga sebuah klub sepakbola yang sangat terkenal di seluruh belahan dunia. Kalian pastinya juga tau kan??

pengen tau lebih tentang barcelona?? baca aja trus artikel aku di bawah ini

Barcelona merupakan bagian dari propinsi Katalonia. Karena itu, Futbol Club Barcelona atau biasa disingkat Barca, merupakan kebanggan masyarakat Katalonia. Klub yang sudah berdiri sejak 1899 mungkin tak perlu banyak diperkenalkan lagi.

Mereka merupakan salah satu klub tersukses di Spanyol, Eropa dan dunia. Buktinya mudah saja, klub yang dijuluki La Blaugrana ini sudah 18 kali menjuarai La Liga, 24 kali meraih Piala Raja Spanyol, tujuh kali juara Piala Super Spanyol, dua kali menjuarai Liga Champions, empat kali meraih Piala Winners dan dua kali meraih Piala Super Eropa.'

Bukan sekedar piala, Barca juga termasuk tim yang selalu menampilkan permainan menghibur, berpola menyerang, anti sepakbola negatif dan sangat produktif. Mereka juga punya pendukung yang banyak dan setia. Para fans Barca kerap dijuluki cules, dan menurut sebuah survei, 25 persen masyarakat Spanyol merupakan pendukung Barca.

Barca bermarkas di stadion Camp Nou, yang mampu menampung sekitar 98.700 penonton. Klub ini merupakan salah satu pelopor dibentuknya kompetisi La Liga atau Divisi Satu pada musim 1928/29, bersama dengan Real Madrid dan Athletic Bilbao. Barca berhasil menjadi juara pada musim pertama La Liga. Ketiga klub tersebut belum pernah terdegradasi sampai saat ini. Tapi dalam soal prestasi, hanya Real Madrid yang mampu menyaingi Barca.

Evolusi












Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.[3] Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.[4] Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.[1]

Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.[5][6] Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam.[7] Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah.[8][9][10][11] Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern,[12] yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.[9][10][13]

Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.[14]